Aku Dan Kata
Ajari aku mencintai kata
Terhadap kata yang ku setubuhi
Dari mata yang ku katai
Untuk kata yang masih meringis di ujung kamar lara kata
Taliwang,Agustus 2011
Sajak Perih dan Periku
Ku melihat periku terbang dari kehijauan rajaku
membawa rumah-rumah kertasku hanyut terbawa perihku
Ku pandang biru baruku masuk ke gang-gang sempit
yang harusnya tempat padi-padiku bernyanyi
Kamar-kamar hari sudah jadi bubur basi
yang tak sedap lagi tuk dijilati
Biarkanlah semua menangis
karena deru desak kita, mereka
Oh, aku hanyalah debu
yang terdiri dari butiran-butiran perih
Akh, aku bukanlah batu
yang terdiri dari kekuatan-kekuatan kasih
Jadi,
Masih adakah dosa paling merasa bersalah
bila bukan dari insani yang tak merasa dosa
Taliwang,Juli-Agustus 2011
Haruskah Uang Terbang
Disaat aku lahir
orang tuaku begitu susah mencari uang untukku
untuk beli bedak, popo', dan keperluan lainya
akupun hanya bisa tertawa saja, tanpa ada airmata karena uang
bila aku menangispun, mungkin karena sesuatu, tapi bukan uang
Disaat aku kanak-kanak
orang tuaku tetap susah mencari uang untukku
untuk membeli makan, minum, dan keperluan lainya
akupun hanya bisa bermain saja, tanpa ada memikirkan uang
bila aku memikirkan uang, munkin karena ingin sesuatu, tapi hanya uang
Semenjak aku remaja
orang tuaku lebih susah mencari uang untukku
untuk membeli hp, laptop, dan keperluan lainya
akupun kini sedikit bisa mengenal yang namanya uang
bila aku memerlukan uang, aku terbayang susahnya orang tuaku mencari uang
Kini aku beranjak dewasa
orang tuaku akan lepas mencari uang untukku
karena mereka telah lelah memberikan keperluan lainya
akupun berusaha mencari kerja demi mendapat uang
kini barulah kusadar, uang, uang, uang, dan uang
haruskah uang terbang melayang membunuh insani yang buta uang ?
Taliwang,Juli 2011
Malakat Pedirahan
Aku hanya ingin
tak perlu di kabulkan
toh semua sama saja
toh segala berbeda raja
toh seluru macam baja
sudah , jangan perpedih
nanti segala tara jadi sedih
Taliwang,Agustus 2011
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 1
Sebuah rasa yang selalu kusimpan di hati
dan beribu angan yang menyertai
tapi semuanya tak ada lagi yang terbesitas
kasih sayang yang hanya membuatku menangis
serta sakit hati ini semakin dalam kurasakan
masuk kedalam jiwa yang tak penah kuperlihatkan
karena kurahasiakan dalam kecambah cinta
berharap tergaipanya cita-cita
mencintai ataupun di cintai
mungkin terlihat mudah di jalani
seandainya engkau yang merasakan
pedihnya hati ini di tinggalkan
seseorang yang sangat di sayangi
dan berharap kita dapat bersama lagi
Taliwang,Juli 2011
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 2
Aku merasa bingung malam ini
antara bertahan atau mencari pengganti
bila aku bertahan apa semua akan beres
sepertinya hatiku semakin terkikis
jika aku mencari pengganti agar aku dapat melupakan
sepertinya itu tak mungkin karena aku telah terikat pada kesetiaan
ataukah aku harus tetap bersuka bahagia
atau mungkin aku harus berduka lara
jadi apa yang harus kulakukan di genting ini
dan haruskah sakit hati terus kujalani
semakin malam hati ini semakin sakit kurasakan
bagai di tusuk pedang amor yang kerasukan
akupun hanya bisa merasa lunglai
oleh pelupuk yang telah jatuh dari tangkai
Taliwang,Juli 2011
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 3
Kau tahu berapa lama kumenunggu di sini
aku di sini terus saja setia menanti
berharap mendapat sebuah senyum manis
dari bibir merkah dan elok paras
aku berusaha tenang di dalam penantian
begitu berharap kehadiran seseorang yang tak bisa kulupakan
apa itu kamu, tapi mengapa kau besama dia
kau membuatku menangis-nangis jiwa
lekas kupergi menghindar diri
karena sakit hati tak pernah berhenti
kini kuberusaha melupakan kesetiaan
agar terbebas dari penderitaan
tapi bayangmu tetap saja menghantui
membuat sedihku tak pernah berhenti
Taliwang,Juli 2011
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 4
Sepertinya aku bisa melupakanmu sekali
tapi aku tak mampu meninggalkanmu berulangkali
atau mungkin kasihku yang kurang pantas
untuk berharap jadi teratas
dan mengapa hatimu begitu sulit di taklukkan
seperti batu yang hidup di keabadian
ataukah aku harus pergi saja
meninggalkan sisa-sisa yang masih bersahaja
kau harus tahu hatiku sudah biasa di lukai
jadi sakit hatiku dapat dengan mudah engkau lalui
dan sebenarnya hatiku tak mudah tertaklukkan
tapi mengapa kau hidup sebagai kesakitan
serta aku hanya ingin di mengerti
tak perlu di cintai ataupun di kasihi
Taliwang,Juli 2011
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 5
Terlalu lama kau jauh dari hati
kini kau tak tak dapat lagi kumengerti
akupun tak memikirkanmu hanya sepintas
tapi melalui air mata yang menetes
dan aku berharap ada keajaiban
agar mengobati sakit hati yang menyakitkan
namun tak ada lagi sihir-sihir asmara
yang ada hanyalah sakit-sakit lara
karena dirimu tetap saja teringat memori
walau dari dirimu aku ingin berlari
memutar waktupun aku masih jatuh dalam kesengsaraan
tapi yang lebih menyakitkan kau dan dia bermesraan
mengiris-ngiris hati yang sudah mati
bagai belati yang menusuk di hati
[Taliwang,Juli 2011]>MahakaryaMB
Lembaran Sakit Hati
:Gurindam Pasal 6 Ayat 6
Inilah akhir cerita yang menyakiti
tapi izinkan aku bersamamu sekali
dipundakmu aku ingin menangis
memelukmu walau hanya sekilas
tapi mengingat dirimu telah milik yang lain
terasa kepedihan ini semakin dalam kurasakan
kini aku hanya bisa mengenang cerita lama
yang selalu bermunculan romantika
mungkinkah hidupku penuh dengan sakit hati yang abadi
karena tak mampu mencari jati diri sejati
jadi apa yang aku lakukan untuk terlepas dari kesedihan
tetap saja aku hanya mendapatkan keperihan
dan aku sangat ingin di cintai oleh seseorang yang begitu kusayangi
tapi sayapku tak bisa sampai kepadanya wahai ......
Taliwang,Juli 2011
Lagi Hatiku
(Saratan hati yang tak di mengerti)
Jangan sapa aku dengan senyumanmu
bila itu mengganggu percintaanmu
aku tak ingin mengusik kebahagianmu
dan jangan memberi harapan kepadaku
bila hatimu tak mengerti jiwaku
aku pinta kau jauh dari daku
biarlah sakit ini tak pernah berlalu
agar perih ini dapat kurasakan selalu
karena aku tak mau menjadi benalu
serta hati ini telah kubelunggu
agar tak menjadi pengganggu
di bawah kursi penunggu
kini semua telah terpadu
pada hati yang siap serdadu
untuk memusnahkan hati yang beradu
dan kini semua jalan telah buntu
tak ada lagi yang mau membantu
keculai hati yang telah berhantu
karena segala telah pilu
biarkanlah semua terbang dengan ngilu
agar aku kamu juga dia merasakan kilu
Taliwang,Juli 2011
Ricuh Rubah Rebah
Kau pernah melihat kicau mendesah
“Aku lebih hina dari insani yang salah”
mereka terus saja mengeluh kesah
Wahai jagat yang megah
sebenarnya aku tak ingin terus mengalah
tapi semua sudah jadi seduh
Ricuh rubah rebah
Sedang rebah tak rubah ricuh
Biarknlah semua berpisah
Agar di saat bertemu kambali ,
Kita tetap bersama selama abadi masih di desahi
Taliwang,April 2011
Mujib NS Jawahir
Lahir di Gunungsari, 29 Desember 1995.
Ketua CMP, karya-karyanya diterbitkan
di beberapa media elektronik dan cetak.
Aktif dalam berbagai organisasi, OSIS,
Klub Seni Telaga Biru, Astronomy Club Smandit@,
Kerajaan Sastra Semesta, dan yang terbaru di CMP.
Beberapa karya-karyanya ia tulis di blog